Sabtu, 12 Oktober 2013

TUNTUNAN MEDITASI Dengan ber- DZIKIR - bag 10



Tulisan sebelumnya :  TUNTUNAN MEDITASI   Dengan ber- DZIKIR - bag  9

Islam itu dinamis tidak taklid dan tidak dogmatis :
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.  Bacalah dan Tuhanmulah Yang MahaPemurah, yang mengajarkan manusia melalui kalam. Dia mengajarkan manusia apa-apa yang tidak diketahuinya ( Al Allaq 96 : 1-5 )
Bertakwalah kalian kepada Allah dan Allah akan mengajari kalian
( Al Baqarah 2 : 282 )Allah Guru Sejati…

Allah akan membimbing dengan Cahaya-nya kepada Cahaya-Nya bagi yang dikehendaki-Nya ( An Nuur 24 : 35 )… Allah Guru Sejati…

Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal ( Ali Imran 3 : 190 )
Allah menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan akalnya  ( Yunus 10 : 100 )
Maka bertanyalah kepada orang-orang yang berpengetahuan jika kamu tidak mengetahui  ( An Nahl 16 : 89 )
Allah tidak akan merubah keadaan suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang berusaha melakukan perubahan ( Ar Rad 12 : 11 )

Ilmu Allah sangatlah luas, seperti samudera tanpa batas, tak mungkin kita bisa mempelajari semuanya. Kadang-kadang semakin banyak apa yang kita pelajari, ego kita menjadi semakin tinggi, sehingga kita menjadi semakin menjauh dari Tuhan… Oleh karena itu bukan seberapa banyak apa yang harus kita pelajari, namun seberapa dekat kita kepada Tuhan. Selama ini ego kita yang ngoceh terus memohon kepada Tuhan, tanpa sedikitpun memberi kesempatan untuk mendengarkan Shabda Tuhan, apa kehendakNya untuk kita. Kita harus yakin bahwa Tuhan akan memberikan apa yang terbaik untuk kita di dunia ini.
Oleh karena itu alangkah dungunya kita, kalau kita hanya merengek-rengek terus minta duniawi tanpa mau mendengarkan Shabda Tuhan.   Shabda Tuhan adalah hening …. dalam hening … Dia datang … menampakkan CahayaNya, serta dengan lembut Dia menyapa hambanya.  Dalam hening dengarkan Shabdanya melalui telinga bathin … Justru inilah harta yang amat sangat berharga bagi kita, bukan harta duniawi, namun perjumpaan denganNYA.
Kata Rosulullah, pembersih hati adalah Dzikir dan jalan terdekat menuju kepada Allah adalah dzikir. Bila hati bersih pintu hati akan terbuka lebar, jalan menuju Allah bebas hambatan.  Oleh karena itu mulai sekarang kita harus belajar berdzikir secara bertahap.  Sebaiknya dilakukan setelah selesai sholat apa saja agar suasana sakral, suasana religiusnya terbina tahap demi tahap.
Putarkan kaset musik lembut sebagai pembatas waktu serta wangi-wangian atau dupa wangi untuk membantu menentramkan suasana hati kita yang sedang kalut.
Duduklah dengan santai di atas kursi atau duduk bersila di atas lantai dengan alas yang empuk.  Duduk setegak mungkin tapi harus santai, jangan dipaksakan.  Usahakan agar posisi kepala, tulang punggung sampai tulang ekor berada dalam satu garis lurus.  Kedua telapak tangan berada di atas paha.
Santai,senyum dan pasrah sebagai langkah awal dari relaksasi.
Agar perhatian kita tidak bercabang-cabang, maka mata harus dipejamkan.  Niatkan dalam hati untuk memusatkan perhatian ke satu titik di kening di antara kedua alis mata atau membayangkan lafad Allah, atau bayangkan wajah ibu kita, atau bayangkan wajah kita sendiri, hanya niat saja, tanpa harus memaksakan diri.  Semakin dipaksa kerja otak akan semakin giat.  Biarkan seperti air mengalir.  Biarkan apa adanya.  Setiap pikiran yang berkelebat jangan dianalisa, namun harus kita sadari agar kita segera kembali ke titik semula. Lambat laun pun  akan terjadi relaksasi secara alami.  Santai, senyum dan pasrahkan semuanya kepada Allah …

Ujung lidah dilipat ke atas menyentuh langit-langit yang artinya dengan ujung lidah kita mengukir asma Allah pada langit-langit.  Bila suatu saat nanti kita sudah tidak sanggup lagi untuk mengucapkan Asma Allah, maka cukup dengan menempelkan ujung lidah pada ukiran tersebut, berarti kita eling, ingat kepada Allah, maka kita mati dalam keadaan muslim…
Bacalah buku RAIHLAH HAKIKAT, JANGAN ABAIKAN SYARIAT terjemahan Wahyuddin dari Syeikh Abdul Qadir Jaelani : Adab as-Suluk wa at-Tawashshul ila Manazil al Muluk., di halaman terakhir…!!!  Diceriterakan bahwa pada saat menjelang maut, ujung lidah Syeikh Abdul Qadir Jaelani dilipat ke atas menyentuh langit-langit mengucapkan Allah… Allah … kemudian beliau wafat… sebagai muslim…

Ujung lidah tersebut akan memberikan rangsangan ke langit-langit diteruskan ke otak, ke kelenjar hypofisis, hypothalamus, thalamus dan kelenjar pineal. Hypofisis akan mengeluarkan hormon pertumbuhan untuk regenerasi sel-sel  tubuh kita, daya kekebalan tubuh kita meningkat, dan sel anti kanker meningkat, sehingga tubuh kita menjadi sehat. Selain itu otak pun akan mengeluarkan hormon Endomorpin dan Melatonin yang akan mencapai kadar optimalnya pada saat puncak dzikir-meditasi, sehingga terjadi ekstase, otot-ototnya rileks, hatinya tenang dan tentram…  
Bila otaknya direkam maka akan muncul gelombang Alpa kemudian pada puncak meditasi muncul gelombang Theta, dengan frekwensi 4 – 7 Hz.  
Karena pengaruh Endomorpin pembuluh darah melebar, sirkulasi darah ke otak lancar, nutrisi dan oksigenisasi ke otak meningkat, sehingga sel otak yang aktif pun meningkat. Secara alami kita menjadi manusia yang cerdas lahir dan bathin. Kecerdasan Emosional dan kecerdasan Spiritualnya meningkat… Ini luar biasa. 

Pada saat menahan nafas, penyerapan oksigen menjadi optimal, sehingga proses metabolisme di dalam tubuh meningkat, terjadilah reaksi kimia berantai di dalam tubuh sehingga aktifitas elektron meningkat yang akan menimbulkan gelombang elektromagnetik disekeliling tubuh kita.  Bila saat meditasi gelombang elektromagnet ini direkam dengan alat photo Kirlian yang sudah dimodifikasi maka akan terekam cahaya aura, diawali cahaya merah, kuning, hijau, biru, ungu dan pada saat puncak meditasi akan muncul cahaya putih di sekeliling tubuh kita… Kata Jalaluddin Rumi, apapun agamanya hasil akhir dari keimanan sama…

Selanjutnya tarik nafas secara perlahan-lahan melalui kedua lubang hidung sampai rongga dada terasa penuh, kemudian rongga dada dikempiskan, rongga perut dikembangkan, tahan nafas sebentar kemudian keluarkan nafas secara perlahan-lahan melalui kedua lubang hidung sambil merasakan seluruh otot-otot kita mulai dari ujung kaki sampai ke ujung rambut menjadi relaksasi.  
Ulangi lagi seperti tadi, tarik nafas perlahan-lahan sampai rongga dada terasa penuh, turunkan ke perut, rongga dada dikempiskan rongga perut dikembangkan, tahan sebentar sambil niatkan dalam hati untuk mengistirahatkan otak kiri kita, berikan senyuman cinta kasih kita kepada otak kiri kita sebagai tanda rasa terima kasih kita kepada otak kiri.
Kemudian hembuskan nafas secara perlahan-lahan melalui kedua lubang hidung. Ulangi lagi seperti tadi, tarik nafas secara perlahan sampai rongga dada terasa penuh, turunkan ke perut, tahan sebentar sambil niatkan dalam hati untuk mengistirahatkan otak kanan kita, berikan senyuman cinta  kasih kita kepada otak kanan kita, sebagai rasa terima kasih kita.
Ulangi lagi, tarik nafas secara perlahan-lahan sampai rongga dada terasa penuh, turunkan ke perut, tahan sebentar, sambil niatkan dalam hati untuk mengistirahatkan otak belakang kita, berikan senyuman cinta  kasih kita kepada otak belakang kita, sebagai rasa terima kasih kita, kemudian hembuskan nafas secara perlahan-lahan melalui kedua lubang hidung.
Ulangi lagi, tarik nafas secara perlahan-lahan sampai rongga dada terasa penuh, turunkan ke perut, tahan sebentar, sambil niatkan dalam hati untuk mengistirahatkan hati kita dari berbagai macam perasaan, berikan senyuman cinta kasih kita kepada hati, sebagai rasa terima kasih kita kepada hati.  
Ulangi lagi, tarik nafas secara perlahan-lahan sampai rongga dada terasa penuh, turunkan ke perut, tahan sebentar, hembuskan nafas melalui kedua lubang hidung secara perlahan-lahan sambil merasakan otot-otot seluruh tubuh serta seluruh otak kita menjadi sangat santai, menjadi relaksasi sepenuhnya…….
Selanjutnya kita bernafas seperti biasa tanpa menahan nafas, namun ujung lidah masih tetap menyentuh langit-langit…. Kemudian kita berdoa dalam hati sesuai dengan keyakinan kita masing-masing, tanpa do’a pun Tuhan tidak akan marah… Semoga Allah berkenan untuk membersihkan serta membuka hati kita, menerangi hati kita dengan Cahaya Kasih SayangNya sesuai dengan tahap pertama menurut ajaran Al Ghazali yaitu membersihkan hati…. 

Tulisan berikutnya : TUNTUNAN MEDITASI   Dengan ber- DZIKIR - bag  11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda, like, G+, Tweeter atau apapun yang bisa meningkatkan mutu tulisan dan lebih bermanfaat bagi orang banyak.
semua komentar pasti akan di balas. Salam Rahayu!!