Tulisan sebelumnya : TUNTUNAN MEDITASI Dengan ber- DZIKIR - bag 9
Islam itu dinamis tidak taklid dan tidak dogmatis :
Bacalah dengan menyebut nama Tuhanmu
yang menciptakan. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah dan Tuhanmulah Yang MahaPemurah, yang mengajarkan manusia melalui
kalam. Dia mengajarkan manusia apa-apa yang tidak diketahuinya ( Al Allaq 96 : 1-5 )
Bertakwalah kalian kepada Allah dan
Allah akan mengajari kalian …
( Al Baqarah 2 : 282 )… Allah Guru Sejati…
Allah akan membimbing dengan
Cahaya-nya kepada Cahaya-Nya bagi yang dikehendaki-Nya ( An Nuur 24 :
35 )… Allah Guru Sejati…
Sesungguhnya dalam penciptaan langit
dan bumi dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal ( Ali Imran 3 : 190 )
Allah
menimpakan kemurkaan kepada orang-orang yang tidak mempergunakan
akalnya ( Yunus 10 : 100 )
Maka
bertanyalah kepada orang-orang yang berpengetahuan jika kamu tidak mengetahui ( An Nahl 16 : 89 )
Allah tidak akan merubah keadaan
suatu kaum kecuali kaum itu sendiri yang berusaha melakukan perubahan ( Ar Rad 12 : 11 )
Ilmu Allah sangatlah luas, seperti samudera tanpa batas,
tak mungkin kita bisa mempelajari semuanya. Kadang-kadang semakin banyak apa
yang kita pelajari, ego kita menjadi semakin tinggi, sehingga kita menjadi
semakin menjauh dari Tuhan… Oleh karena itu bukan seberapa banyak apa yang
harus kita pelajari, namun seberapa dekat kita kepada Tuhan. Selama ini ego
kita yang ngoceh terus memohon kepada Tuhan, tanpa sedikitpun memberi
kesempatan untuk mendengarkan Shabda Tuhan, apa kehendakNya untuk kita. Kita
harus yakin bahwa Tuhan akan memberikan apa yang terbaik untuk kita di dunia
ini.
Oleh karena itu alangkah dungunya kita, kalau kita
hanya merengek-rengek terus minta duniawi tanpa mau mendengarkan Shabda
Tuhan. Shabda Tuhan adalah hening …. dalam hening … Dia datang …
menampakkan CahayaNya, serta dengan lembut Dia menyapa hambanya. Dalam
hening dengarkan Shabdanya melalui telinga bathin … Justru inilah harta yang
amat sangat berharga bagi kita, bukan harta duniawi, namun perjumpaan
denganNYA.
Kata Rosulullah, pembersih hati adalah Dzikir dan
jalan terdekat menuju kepada Allah adalah dzikir. Bila hati bersih pintu hati
akan terbuka lebar, jalan menuju Allah bebas hambatan. Oleh karena itu
mulai sekarang kita harus belajar berdzikir secara bertahap.
Sebaiknya dilakukan setelah selesai sholat apa saja agar suasana sakral,
suasana religiusnya terbina tahap demi tahap.
Putarkan kaset musik lembut sebagai pembatas waktu
serta wangi-wangian atau dupa wangi untuk membantu menentramkan suasana hati
kita yang sedang kalut.
Duduklah dengan santai di atas kursi atau duduk
bersila di atas lantai dengan alas yang empuk. Duduk setegak mungkin tapi
harus santai, jangan dipaksakan. Usahakan agar posisi kepala, tulang
punggung sampai tulang ekor berada dalam satu garis lurus. Kedua telapak
tangan berada di atas paha.
Santai,senyum dan pasrah sebagai langkah awal dari
relaksasi.
Agar perhatian kita tidak bercabang-cabang, maka mata
harus dipejamkan. Niatkan dalam hati untuk memusatkan perhatian ke satu
titik di kening di antara kedua alis mata atau membayangkan lafad Allah, atau
bayangkan wajah ibu kita, atau bayangkan wajah kita sendiri, hanya niat saja,
tanpa harus memaksakan diri. Semakin dipaksa kerja otak akan semakin
giat. Biarkan seperti air mengalir. Biarkan apa adanya.
Setiap pikiran yang berkelebat jangan dianalisa, namun harus kita sadari
agar kita segera kembali ke titik semula. Lambat laun pun akan terjadi
relaksasi secara alami. Santai, senyum dan pasrahkan semuanya kepada
Allah …
Ujung lidah dilipat ke atas menyentuh langit-langit
yang artinya dengan ujung lidah kita mengukir asma Allah pada langit-langit.
Bila suatu saat nanti kita sudah tidak sanggup lagi untuk mengucapkan
Asma Allah, maka cukup dengan menempelkan ujung lidah pada ukiran tersebut,
berarti kita eling, ingat kepada Allah, maka kita mati dalam keadaan muslim…
Bacalah buku RAIHLAH
HAKIKAT, JANGAN ABAIKAN SYARIAT terjemahan Wahyuddin dari Syeikh
Abdul Qadir Jaelani : Adab as-Suluk wa at-Tawashshul ila Manazil al Muluk., di halaman terakhir…!!! Diceriterakan bahwa pada saat menjelang
maut, ujung lidah Syeikh Abdul Qadir Jaelani dilipat ke atas menyentuh
langit-langit mengucapkan Allah… Allah … kemudian beliau wafat… sebagai muslim…
Ujung lidah tersebut akan memberikan rangsangan ke
langit-langit diteruskan ke otak, ke kelenjar hypofisis, hypothalamus, thalamus
dan kelenjar pineal. Hypofisis akan mengeluarkan hormon pertumbuhan untuk
regenerasi sel-sel tubuh kita, daya kekebalan tubuh kita meningkat, dan
sel anti kanker meningkat, sehingga tubuh kita menjadi sehat. Selain itu otak
pun akan mengeluarkan hormon Endomorpin dan Melatonin yang akan mencapai kadar
optimalnya pada saat puncak dzikir-meditasi, sehingga terjadi ekstase, otot-ototnya
rileks, hatinya tenang dan tentram…
Bila otaknya direkam maka akan muncul gelombang Alpa
kemudian pada puncak meditasi muncul gelombang Theta, dengan frekwensi 4 – 7
Hz.
Karena pengaruh Endomorpin pembuluh darah melebar,
sirkulasi darah ke otak lancar, nutrisi dan oksigenisasi ke otak meningkat,
sehingga sel otak yang aktif pun meningkat. Secara alami kita menjadi manusia
yang cerdas lahir dan bathin. Kecerdasan Emosional dan kecerdasan Spiritualnya
meningkat… Ini luar biasa.
Pada saat menahan nafas, penyerapan oksigen menjadi
optimal, sehingga proses metabolisme di dalam tubuh meningkat, terjadilah
reaksi kimia berantai di dalam tubuh sehingga aktifitas elektron meningkat yang
akan menimbulkan gelombang elektromagnetik disekeliling tubuh kita. Bila
saat meditasi gelombang elektromagnet ini direkam dengan alat photo Kirlian
yang sudah dimodifikasi maka akan terekam cahaya aura, diawali cahaya merah,
kuning, hijau, biru, ungu dan pada saat puncak meditasi akan muncul cahaya
putih di sekeliling tubuh kita… Kata Jalaluddin Rumi, apapun
agamanya hasil akhir dari keimanan sama…
Selanjutnya tarik nafas secara perlahan-lahan melalui
kedua lubang hidung sampai rongga dada terasa penuh, kemudian rongga dada
dikempiskan, rongga perut dikembangkan, tahan nafas sebentar kemudian keluarkan
nafas secara perlahan-lahan melalui kedua lubang hidung sambil merasakan
seluruh otot-otot kita mulai dari ujung kaki sampai ke ujung rambut menjadi
relaksasi.
Ulangi lagi seperti tadi, tarik nafas perlahan-lahan
sampai rongga dada terasa penuh, turunkan ke perut, rongga dada dikempiskan
rongga perut dikembangkan, tahan sebentar sambil niatkan dalam hati untuk
mengistirahatkan otak kiri kita, berikan senyuman cinta kasih kita kepada otak
kiri kita sebagai tanda rasa terima kasih kita kepada otak kiri.
Kemudian hembuskan nafas secara perlahan-lahan melalui
kedua lubang hidung. Ulangi lagi seperti tadi, tarik nafas secara perlahan
sampai rongga dada terasa penuh, turunkan ke perut, tahan sebentar sambil
niatkan dalam hati untuk mengistirahatkan otak kanan kita, berikan senyuman
cinta kasih kita kepada otak kanan kita, sebagai rasa terima kasih kita.
Ulangi lagi, tarik nafas secara perlahan-lahan sampai
rongga dada terasa penuh, turunkan ke perut, tahan sebentar, sambil niatkan
dalam hati untuk mengistirahatkan otak belakang kita, berikan senyuman
cinta kasih kita kepada otak belakang kita, sebagai rasa terima kasih
kita, kemudian hembuskan nafas secara perlahan-lahan melalui kedua lubang
hidung.
Ulangi lagi, tarik nafas secara perlahan-lahan sampai
rongga dada terasa penuh, turunkan ke perut, tahan sebentar, sambil niatkan
dalam hati untuk mengistirahatkan hati kita dari berbagai macam perasaan, berikan
senyuman cinta kasih kita kepada hati, sebagai rasa terima kasih kita kepada
hati.
Ulangi lagi, tarik nafas secara perlahan-lahan sampai
rongga dada terasa penuh, turunkan ke perut, tahan sebentar, hembuskan nafas
melalui kedua lubang hidung secara perlahan-lahan sambil merasakan otot-otot
seluruh tubuh serta seluruh otak kita menjadi sangat santai, menjadi relaksasi
sepenuhnya…….
Selanjutnya kita bernafas seperti biasa tanpa menahan
nafas, namun ujung lidah masih tetap menyentuh langit-langit…. Kemudian kita
berdoa dalam hati sesuai dengan keyakinan kita masing-masing, tanpa do’a pun
Tuhan tidak akan marah… Semoga Allah berkenan untuk
membersihkan serta membuka hati kita, menerangi hati kita dengan Cahaya Kasih
SayangNya sesuai dengan tahap pertama menurut ajaran Al Ghazali yaitu
membersihkan hati….
Tulisan berikutnya : TUNTUNAN MEDITASI Dengan ber- DZIKIR - bag 11
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda, like, G+, Tweeter atau apapun yang bisa meningkatkan mutu tulisan dan lebih bermanfaat bagi orang banyak.
semua komentar pasti akan di balas. Salam Rahayu!!