Rabu, 17 Juli 2013

Ibadah dalam agama Konghucu (bag 1 )



Agama Konghucu di Indonesia tidak hanya mengajarkan kepada penganutnya bagaimana seseorang berbakti  kepada Tian (Tuhan Yang Maha Esa), orang tua, orang yang lebih tua, para pemimpin, tapi juga mengajarkan tata cara melakukan ibadah kepada Tian, Nabi, orang-orang suci, leluhur dan lain-lain.

Dalam kesempatan ini, saya akan menyampaikan hal-hal yang terkait dengan kegiatan keagamaan Konghucu. Mengingat tidak semua orang bisa masuk kedalam Kelenteng atau Kuil umat Konghucu, bukan tidak di perkenan akan tetapi pemimpin-pemimpin agama yang mereka anut-lah yang melarang untuk berkunjung ke tempat peribadatan agama lain. Semoga tulisan ini bisa menjawab rasa penasaran para pembaca sekalian, tentang apa yang di lakukan oleh umat Konghucu dalam berbakti kepada Tuhan-nya.

 Jenis-jenis kebaktian
Ada banyak macam dan jenis kebaktian yang wajib di lakukan oleh setiap umat Konghucu. Beberapa diantaranya :

A.    Melakukan Bakti Kepada Thian
1).   Sembahyang mengucap syukur tiap pagi, sore, saat menerima rezeki (makanan).
Umat Khonghucu setiap pagi hari, sore, dan saat menerima rezeki (makan) melakukan sembahyang kepada Thian. Sembahyang ini mereka lakukan di depan meja sembahyang (altar) yang terdapat di rumahnya.
Umumnya meja sembahyang ini di letakan di ruang tamu , sehingga bila berkunjung ke rumah umat Khonghucu, kita akan selalu dapat melihat bentuk meja sembahyang tersebut.

2).   Sembahyang atau Thian Hio tiap tanggal 1 dan 15 pada penanggalan bulan/lunar (Imlek). Pada tanggal-tanggal tersebut setiap bulannya, umat Khonghucu juga melakukan sembahyang di depan altar keluarga di rumah dan bisa juga dilakukan di tempat ibadah umum (Litang). Orang yang memelihara abu membakar dupa dihadapan abu atau papan arwah leluhurnya, dan juga di hadapan patung dewa yang dipuja dalam rumahnya. Upacara ini mereka lakukan pada pagi hari dan petang.

3).   Sembahyang besar pada hari-hari kemuliaan Thian, yaitu:
a.      Sembahyang malam penutupan tahun/malam menjelang Gwan Tan.
b.     Sembahyang King Thi Kong, tanggal 8 menjelang tanggal 9 Cia Gwee (bulan pertama).
c.      Sembahyang saat Siang Gwan atau Cap Go Meh, 15 Cia Gwee (bulan pertama).
d.     Sembahyang hari Tangcik (hari di mana letak matahari tepat di atas garis balik 23,5 Lintang Selatan, yakni tepat tanggal 22 Desember), yang dilakukan pada tanggal 22 Des.

B.    Melakukan Bakti pada Nabi
1).   Peringatan hari lahir nabi (Khonghucu), tanggal 27-8 Imlek/Ci Sing Tan.
2).   Peringatan hari wafat nabi, tanggal 18-2/Ci Sing Ki Sien.
3).   Peringatan hari genta rohani/Bok Tok (genta yang dibuat dari logam dan dipukul dengan pemukul yang terbuat dari kayu), setiap tanggal 22 Desember.

C.    Melakukan Bakti untuk Para Suci
1).   Hari Twan Yang, tanggal 5-5 Imlek. Twan artinya lurus, terkemuka, terang, dan Yang artinya sifat positif atau matahari. Twan Yang artinya pada saat matahari memancarkan cahaya paling keras.

2).   Sembahyang Tiong Chiu, tanggal 15-8 Imlek. Tanggal 15 bulan 8 Imlek adalah saat bulan purnama dipertengahan musim rntok (musim gugur/autumn) di belahan bumi utara. Pada saat itu cuaca baik dan bulan nampak sangat cemerlang. Pada saat itu juga para petani sibuk dan gembira karena berada di tengah musim panen. Pada saat bulan purnama itu dilakukan sembahyang Hok Tik Cing Sien (malaikat bumi) untuk mengungkapkan pernyataan syukur.

3).   Hari He Gwan, tanggal 15-10 Imlek. He Gwan diartikan sebagai pernyataan terakhir dalam satu tahun akan maha kasih Tuhan. Pada saat He Gwan ini dilakukan sembahyang besar bagi malaikat Bumi (ok Tik Cing Sien) yang merupakan lambing semesta alam ciptaan Tuhan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda, like, G+, Tweeter atau apapun yang bisa meningkatkan mutu tulisan dan lebih bermanfaat bagi orang banyak.
semua komentar pasti akan di balas. Salam Rahayu!!