D.
Sembahyang Bagi Leluhur
1).
Sembayang tiap tanggal 1 dan 15 penaggalan bulan.
2).
Hari wafat leluhur atau orangtua (Co Ki).
3).
Sembahyang tutup tahun (Tik Sik) tanggal 29-12 Imlek.
4).
Sembahyang Sadranan/Ziarah/Ching Bing, tanggal 5 April. Sembahyang ini
juga sering disebut sembahyang kubur.
5).
Sembahyang pada arwah leluhur, tanggal 15-7 Imlek.
E.
Kebaktian Masyarakat
1).
King Ho Ping atau sembahyang arwah umum, tanggal 29-7 Imlek.
2).
Hari persaudaraan atau hari kenaikan malaikat dapur tanggal 24-12 Imlek pada
hari-hari tersebut umat Khonghucu diwajibkan berdana (membantu fakir miskin).
Menjelang tahun baru Imlek, bantuan-bantuan yang berasal dari umat Khonghucu
dibagikan pada fakir miskin tanpa membedakan golongan.
3).
Seluruh perbuatan lahir batin manusia sepanjang hidup hendaknya disadari
sebagai perbuatan kebaktian atau ibadah. Hal ini disebut “hidup sepenuh hidup”.
1. Arti dan
Tujuan umat Konghucu melaksanakan Ritual peribadatan
Hampir sama
dengan agama-agama di Indonesia pada umumnya, arti dalam ibadah itu sendiri
yakni menyembah kepada Tuhan YME, bisa juga diartikan sebagai pola komunikasi
antara mahluq dengan Tuhannya, oleh
karena ibadah atau sembahyang merupakan salah satu aspek penting dalam
kehidupan umat beragama, begitu pula dengan kondisi umat konghucu yang
mempunyai ritual tersendiri dan mempunyai tujuan dalam pelaksanaan ritual
tersebut, secara garis besar tujuan dari pada melaksanakan ritual peribadatan
bagi umat konghucu adalah:
a.
Mendekatkan diri pada Tuhan yang maha esa, tidak bisa dipungkiri bahwa pola
komunikasi vertical antara mahluq hidup dengan tuhannya harus dilakukan oleh
umat beragama setiap harinya, baik pelaksanaannya dirumah maupun di tempat
tempat ibadah sesuai dengan agamanya masing masing, dengan tujuan untuk lebih
dekat dengan Tuhan- Tian- yang menguasai seluruh alam.
b.
Memohon pertolongan dan perlindungan, ketika manusia merasa bahwa dirinya
terancam dan tidak ada lagi yang bias menolongnya maka dia akan berdo’a pada
tuhannya dan memint pertolongan pada-Nya, oleh karena itu ketika melakukan
peribadatan maka umat konghucu meminta kepada Tian agar selalu dilindungi dan
diberi pertolongan ketika dalam kesusahan,
“Perlu
diketahui bahwa memohon berbeda dengan meminta, ketika kita meminta sedangkan
tidak diberi maka yang salah adalah yang tidak memberi, akan tetapi ketika kita
memohon maka sepenuhnya hak berada pada yang dimohon, apa mau dikasih atau
tidak terserah pada yang punya wewenang dalam hal ini Tuhan”.demikian tambah
Liem Tiong Yang.
c.
Bersyukur atas nikmat Tuhan, manusia tidak akan pernah bias menghitung berapa
banyak nikmat yang telah tuhan anugrahkan buat kita semua, sejak kita didalam
kandungan sampai kita lahir manusia tidak bias menghitungnya, oleh karena itu
manusia hanya bisa mensyukuri nikmat yang telah Tuhan anugrahkan buat kita,
dalam melakukan peribadatan umat konghucu mengucapkan syukur kepada Tian yang
telah member nikmat dan anugrah kepada hambanya.
Disebutkan
dalam salah-satu bab kitab suci agama Konghucu bahwa “Kepada orang yang
bertaqwa pada Tuhan YME maka Tuhan akan memberikan bantuan”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda, like, G+, Tweeter atau apapun yang bisa meningkatkan mutu tulisan dan lebih bermanfaat bagi orang banyak.
semua komentar pasti akan di balas. Salam Rahayu!!