Selasa, 23 Juli 2013

Ibadah dalam agama Konghucu ( bag 2 )



D.    Sembahyang Bagi Leluhur
1).   Sembayang tiap tanggal 1 dan 15 penaggalan bulan.
2).   Hari wafat leluhur atau orangtua (Co Ki).
3).   Sembahyang tutup tahun (Tik Sik) tanggal 29-12 Imlek.
4).   Sembahyang Sadranan/Ziarah/Ching Bing, tanggal 5 April. Sembahyang ini juga sering disebut sembahyang kubur.
5).   Sembahyang pada arwah leluhur, tanggal 15-7 Imlek.

E.     Kebaktian Masyarakat
1).   King Ho Ping atau sembahyang arwah umum, tanggal 29-7 Imlek.
2).   Hari persaudaraan atau hari kenaikan malaikat dapur tanggal 24-12 Imlek pada hari-hari tersebut umat Khonghucu diwajibkan berdana (membantu fakir miskin). Menjelang tahun baru Imlek, bantuan-bantuan yang berasal dari umat Khonghucu dibagikan pada fakir miskin tanpa membedakan golongan.
3).   Seluruh perbuatan lahir batin manusia sepanjang hidup hendaknya disadari sebagai perbuatan kebaktian atau ibadah. Hal ini disebut “hidup sepenuh hidup”.

1.     Arti dan Tujuan umat Konghucu melaksanakan Ritual peribadatan
Hampir sama dengan agama-agama di Indonesia pada umumnya, arti dalam ibadah itu sendiri yakni menyembah kepada Tuhan YME, bisa juga diartikan sebagai pola komunikasi antara mahluq dengan Tuhannya,  oleh karena ibadah atau sembahyang merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan umat beragama, begitu pula dengan kondisi umat konghucu yang mempunyai ritual tersendiri dan mempunyai tujuan dalam pelaksanaan ritual tersebut, secara garis besar tujuan dari pada melaksanakan ritual peribadatan bagi umat konghucu adalah:

a.      Mendekatkan diri pada Tuhan yang maha esa, tidak bisa dipungkiri bahwa pola komunikasi vertical antara mahluq hidup dengan tuhannya harus dilakukan oleh umat beragama setiap harinya, baik pelaksanaannya dirumah maupun di tempat tempat ibadah sesuai dengan agamanya masing masing, dengan tujuan untuk lebih dekat dengan Tuhan- Tian- yang menguasai seluruh alam.

b.     Memohon pertolongan dan perlindungan, ketika manusia merasa bahwa dirinya terancam dan tidak ada lagi yang bias menolongnya maka dia akan berdo’a pada tuhannya dan memint pertolongan pada-Nya, oleh karena itu ketika melakukan peribadatan maka umat konghucu meminta kepada Tian agar selalu dilindungi dan diberi pertolongan ketika dalam kesusahan,
“Perlu diketahui bahwa memohon berbeda dengan meminta, ketika kita meminta sedangkan tidak diberi maka yang salah adalah yang tidak memberi, akan tetapi ketika kita memohon maka sepenuhnya hak berada pada yang dimohon, apa mau dikasih atau tidak terserah pada yang punya wewenang dalam hal ini Tuhan”.demikian tambah Liem Tiong Yang.

c.      Bersyukur atas nikmat Tuhan, manusia tidak akan pernah bias menghitung berapa banyak nikmat yang telah tuhan anugrahkan buat kita semua, sejak kita didalam kandungan sampai kita lahir manusia tidak bias menghitungnya, oleh karena itu manusia hanya bisa mensyukuri nikmat yang telah Tuhan anugrahkan buat kita, dalam melakukan peribadatan umat konghucu mengucapkan syukur kepada Tian yang telah member nikmat dan anugrah kepada hambanya.
Disebutkan dalam salah-satu bab kitab suci agama Konghucu bahwa “Kepada orang yang bertaqwa pada Tuhan YME maka Tuhan akan memberikan bantuan”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda, like, G+, Tweeter atau apapun yang bisa meningkatkan mutu tulisan dan lebih bermanfaat bagi orang banyak.
semua komentar pasti akan di balas. Salam Rahayu!!