Kristen dan Meditasi Kaweruh Jendra Hayuningrat
Dupa yang di pakai para Pastur |
Meditasi Kaweruh Jendra Hayuningrat adalah cara mengosongkan pikiran melalui teknik fisik dan mental tertentu seperti latihan relaksasi, menata nafas, menarik gambar dan melantunkan nyanyian alam ( AUM ) untuk mencari keadaan ketiadaan, suatu bentuk 'penyerapan' ke dalam kosmos atau 'Nirvana' " atau Kahanan Jati. Hal ini dilakukan untuk membuat meditator rentan atau peka terhadap pengaruh kejahatan rohani yang dapat mengisi kekosongan dalam pribadi seseorang.
Lain halnya dengan Meditasi Kristen, yang dalam pelaksanaannya dapat menggunakan beberapa 'teknik', seperti lampu yang dipakai relaksasi, lilin, musik, fokus pada kata-kata mantra ( do'a yang di ulang-ulang), gambar, cerita atau simbol untuk membantu melepaskan diri dari keprihatinan temporal dan dengan demikian akan tersedia ruang untuk Allah.
Tapi tujuannya adalah tidak untuk mencapai kekosongan, hanya persekutuan dengan Allah yang hidup. Jadi, meditator Kristen mencari "suara Allah masih kecil" ini dapat kita jumpai di 1Raja-raja 19:12, yang merupakan cara Tuhan biasanya tampaknya berbicara kepada kita secara subjektif. Adalah untuk alasan ini pemazmur yang mendesak kita, "Diamlah dan ketahuilah (bukan hanya secara intelektual tapi experientially), bahwa Akulah Allah" (Mazmur 46:10,) dan 'Jiwaku, menunggu (diam, berhenti, masih) hanya kepada Allah. " (Mazmur 62:1,)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda, like, G+, Tweeter atau apapun yang bisa meningkatkan mutu tulisan dan lebih bermanfaat bagi orang banyak.
semua komentar pasti akan di balas. Salam Rahayu!!