Tulisan Sebelumnya : TUNTUNAN MEDITASI Dengan ber- DZIKIR - bag 6
Perhatikan Firman-firman Allah :
Jibril itu telah menurunkan Al
Qur’an ke dalam qolbumu ( AL BAQARAH 2
: 97 ).
Dia (Allah) akan memberi petunjuk
kepada hatinya ( AT-TAGABUN 64 : 11 )
( Al Qur’an ) ini adalah ayat-ayat
yang nyata di dalam hati orang-orang yang diberi ilmu dan hanya orang-orang
durjana yang mengingkari ayat-ayat Kami
( AL ANKABUT 29 : 49 )
Sesungguhnya telah datang kepadamu
dari Allah Cahaya dan Kitab yang terang
( AL MAIDAH 5 : 15 )
Mari kita simak juga Surat Yaassiin
36 : 82 : Bila Tuhan menghendaki, maka Dia bersabda : KUN …
FAYAKUN. Berarti semua kejadian, seluruh keberadaan alam semesta ini diawali
dengan Shabda, Firman, Kalam atau Logos : KUN … JADILAH
Menurut Al Kitab : Pada mulanya adalah Shabda, Shabda
adalah Tuhan, kemudian Shabda bersama Tuhan. Ibarat biji berasal dari pohon dan
pohon berada dalam biji, karena di dalam biji ada benih, ada potensi, ada
Shabda : KUN…Jadilah, maka jadi.
Pada awalnya Tuhan bersabda KUN. Kemudian muncul titik
Cahaya Pertama yang disebut NUR MUHAMMAD, sebagai sumber penciptaan seluruh
keberadaan.
Hadits Qudsi : Aku adalah perbendaharaan yang
tersembunyi, oleh sebab cinta maka Aku ciptakan makhluk (Nur Muhammad) agar dia
mengenal akan Aku.
Hadits Rosulullah : Aku berasal dari Cahaya Allah dan
seluruh alam semesta berasal dari cahayaku. Perhatikan juga Surat An Nuur 24 : 35
: Allah adalah Cahaya langit dan bumi. Cahaya di atas
Cahaya, Tuhan akan membimbing dengan Cahaya-Nya kepada yang Dia kehendaki.
Kemana ??? Tentu saja kepada Cahayanya. Tanpa cahaya kita akan seperti
orang buta yang berjalan sambil meraba-raba, tanpa arah dan tujuan.
Perhatikan juga Surat An Nuur 24 : 36 : Cahaya itu menerangi
rumah-rumah, di dalamnya Allah berkenan untuk dijumpai dan dimuliakan Namanya. Rumah yang mana dan rumah siapa yang dimaksud?? Rumah Tuhan Yang
Sejati ??? Kolbu mukmin baitullah. Itulah
Baitullah yang sejati… Itulah RumahNya, yang harus disucikan ( AL HAJJ 22 : 26 ). RumahNya tidak
dibuat dari batu bata, tapi dari keimanan, ketakwaan, kesucian, kedamaian,
keselamatan, kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan serta berserah diri kepada
Allah… Itulah Fitrah… Itulah Islam…
Semua agama mengajarkan tentang Fitrah… mengajarkan tentang Islam
…
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah … ( AR-RUM 30 :
30 )
Itulah Islam yang hakiki… yang
sudah terprogram dalam hati nurani kita masing-masing… Tanpa kita sadari itulah Islam
Sejati… yang dianut semua umat…!!! Karena semua Ruh sudah muslim : Bukankah aku Tuhanmu. Para Ruh menjawab : Benar kami bersaksi ( Al A’raf 7
:172 ).
Bagaimana menurut Al Ghazali ???
Menurut Al Ghazali dalam Myskat
Al Anwar yang mengupas Surat An Nuur ayat 35 : Allah adalah
Cahaya langit dan bumi, Cahaya di atas Cahaya, Allah akan membimbing dengan
Cahayanya kepada yang Dia kehendaki.
Menurut Al Ghazali, Cahaya Yang Sejati adalah Allah,
yang lainnya hanya sekedar mayaz, kiasan, sekedar “pinjaman” dari CahayaNya.
Melalui Cahaya Sejati inilah orang-orang arif “mi’raj”, melakukan pendakian
dari mayaz ke puncak hakikat, sehingga mereka melihat dengan musyahadah,
penyaksian secara langsung.
Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat ( Al
Insiqaaq 84 : 19 )
Menurut Al Ghazali tiada jalan lain kecuali melalui
jalan yang telah ditempuh para sufi, yaitu orang-orang yang telah mendapat
Hidayah Allah serta telah mencapai pencerahan sempurna. Jalan yang
dimaksud adalah Tasawuf. Menurut Hadi, tasawuf adalah jalan untuk mencapai
makna hakiki ajaran Islam. Menurut Simuh, tasawuf adalah ajaran atau
kepercayaan tentang hakikat atau Tuhan yang bisa didapatkan melalui tanggapan
kejiwaan yang terlepas dari tanggapan akal, pikiran dan panca indera. Ciri khas
tasawuf adalah fana dan kasyaf. Tanpa fana dan kasyaf itu bukan tasawuf.
Rahasia tasawuf berada dalam kandungan Al Qur’an dan Sunah. Secara
garis besarnya, tasawuf adalah pelajaran tentang tata cara mensucikan jasmani
dan ruhani, mensucikan lahir dan bathin agar bisa menjadi manusia mulia (insan
kamil) yang mendapatkan keridhoan Allah melalui proses fana dan kasyaf.
Oleh karena melalui proses fana dan kasyaf maka
tasawuf disebut juga sebagai mistikisme Islam. Kata mistik sendiri
berasal dari kata myen dalam bahasa Yunani, ada kaitannya dengan kata misteri
yang artinya “menutup mata” atau terlindung di dalam rahasia. Tersirat di
dalamnya ada suasana, kekudusan dan kekhusuan dalam upaya menangkap Rahasia
Tuhan melalui disiplin spiritual yang ketat dan sunguh-sungguh (Schimmel, 1981).
Menurut Al Ghazali untuk bisa makripat kepada Dzat ada
tiga tahap :
- Bersihkan Hati … Yaitu : mohon ampunan dan kasih sayang Allah, sabar, ikhlas dan pasrah. Hati harus bersih, karena hati merupakan pintu masuk ke alam ghoib. Pintu hati akan terbuka bila sudah bersih.
- Istirahatkan pikiran … Yaitu melalui kontemplasi, melalui dzikirullah.
- Mencapai fana dan kasyaf… melalui iluminasi. Mencapai fana, ego kita lebur, larut, menyatu dengan alam, terbebas dari ruang dan waktu, terbebas dari pengkotakkan duniawi, baqo dalam Tuhan, akhirnya mencapai kasyaf yaitu terbukanya tabir…
Yang disebut meditasi itu apa??? Meditasi adalah dzikirullah… Meditasi adalah hening, mengosongkan pikiran
sambil dalam hati mengulang-ngulang nama Tuhan. Saat meditasi-dzikir ada
Cahaya dalam bathin. Tuhan memperlihatkan Cahayanya.
Bersambung : TUNTUNAN MEDITASI Dengan ber- DZIKIR - bag 8
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda, like, G+, Tweeter atau apapun yang bisa meningkatkan mutu tulisan dan lebih bermanfaat bagi orang banyak.
semua komentar pasti akan di balas. Salam Rahayu!!