Jumat, 23 Agustus 2013

TUNTUNAN MEDITASI Dengan ber- DZIKIR - bag 7

Tulisan Sebelumnya : TUNTUNAN MEDITASI   Dengan ber- DZIKIR - bag 6



Perhatikan Firman-firman Allah :

Jibril itu telah menurunkan Al Qur’an ke dalam qolbumu ( AL BAQARAH 2 : 97 ).
Dia (Allah) akan memberi petunjuk kepada hatinya ( AT-TAGABUN 64 : 11 )
( Al Qur’an ) ini adalah ayat-ayat yang nyata di dalam hati orang-orang yang diberi ilmu dan hanya orang-orang durjana yang mengingkari ayat-ayat Kami
( AL ANKABUT 29 : 49 )
Sesungguhnya telah datang kepadamu dari Allah Cahaya dan Kitab yang terang
 ( AL MAIDAH  5 : 15 )

Mari kita simak juga Surat Yaassiin 36 : 82 : Bila Tuhan menghendaki, maka Dia bersabda : KUN … FAYAKUN. Berarti semua kejadian, seluruh keberadaan alam semesta ini diawali dengan Shabda, Firman, Kalam atau Logos : KUN … JADILAH
Menurut Al Kitab : Pada mulanya adalah Shabda, Shabda adalah Tuhan, kemudian Shabda bersama Tuhan. Ibarat biji berasal dari pohon dan pohon berada dalam biji, karena di dalam biji ada benih, ada potensi, ada Shabda : KUN…Jadilah, maka jadi.
Pada awalnya Tuhan bersabda KUN. Kemudian muncul titik Cahaya Pertama yang disebut NUR MUHAMMAD, sebagai sumber penciptaan seluruh keberadaan.
Hadits Qudsi : Aku adalah perbendaharaan yang tersembunyi, oleh sebab cinta maka Aku ciptakan makhluk (Nur Muhammad) agar dia mengenal akan Aku.
Hadits Rosulullah : Aku berasal dari Cahaya Allah dan seluruh alam semesta berasal dari cahayaku. Perhatikan juga Surat An Nuur 24 : 35 : Allah adalah Cahaya langit dan bumi. Cahaya di atas Cahaya, Tuhan akan membimbing dengan Cahaya-Nya kepada yang Dia kehendaki. Kemana ??? Tentu saja kepada Cahayanya.  Tanpa cahaya kita akan seperti orang buta yang berjalan sambil meraba-raba, tanpa arah dan tujuan.  Perhatikan juga Surat An Nuur 24 : 36 : Cahaya itu menerangi rumah-rumah, di dalamnya Allah berkenan untuk dijumpai dan dimuliakan Namanya.  Rumah yang mana dan rumah siapa yang dimaksud?? Rumah Tuhan Yang Sejati ???  Kolbu mukmin baitullah.  Itulah Baitullah yang sejati… Itulah RumahNya, yang harus disucikan ( AL HAJJ 22 : 26 ). RumahNya tidak dibuat dari batu bata, tapi dari keimanan, ketakwaan, kesucian, kedamaian, keselamatan, kasih sayang, kesabaran dan keikhlasan serta berserah diri kepada Allah… Itulah Fitrah… Itulah Islam…
Semua agama mengajarkan tentang Fitrah… mengajarkan tentang Islam …
Tidak ada perubahan pada fitrah Allah … ( AR-RUM 30 : 30 )
Itulah Islam yang hakiki…  yang sudah terprogram dalam hati nurani kita masing-masing… Tanpa kita sadari itulah Islam Sejati… yang dianut semua umat…!!! Karena semua Ruh sudah muslim : Bukankah aku Tuhanmu.  Para Ruh menjawab : Benar kami bersaksi ( Al A’raf 7 :172 ).

Bagaimana menurut Al Ghazali ???
Menurut Al Ghazali dalam Myskat Al Anwar yang mengupas Surat An Nuur ayat 35 : Allah adalah Cahaya langit dan bumi, Cahaya di atas Cahaya, Allah akan membimbing dengan Cahayanya kepada yang Dia kehendaki.
Menurut Al Ghazali, Cahaya Yang Sejati adalah Allah, yang lainnya hanya sekedar mayaz, kiasan, sekedar “pinjaman” dari CahayaNya. Melalui Cahaya Sejati inilah orang-orang arif “mi’raj”, melakukan pendakian dari mayaz ke puncak hakikat, sehingga mereka melihat dengan musyahadah, penyaksian secara langsung.
Sesungguhnya kamu melalui tingkat demi tingkat ( Al Insiqaaq 84 : 19 )
Menurut Al Ghazali tiada jalan lain kecuali melalui jalan yang telah ditempuh para sufi, yaitu orang-orang yang telah mendapat Hidayah Allah serta telah mencapai pencerahan sempurna.  Jalan yang dimaksud adalah Tasawuf.  Menurut Hadi, tasawuf adalah jalan untuk mencapai makna hakiki ajaran Islam.  Menurut Simuh, tasawuf adalah ajaran atau kepercayaan tentang hakikat atau Tuhan yang bisa didapatkan melalui tanggapan kejiwaan yang terlepas dari tanggapan akal, pikiran dan panca indera. Ciri khas tasawuf adalah fana dan kasyaf.  Tanpa fana dan kasyaf itu bukan tasawuf.  Rahasia tasawuf berada dalam kandungan Al Qur’an dan Sunah.  Secara garis besarnya, tasawuf adalah pelajaran tentang tata cara mensucikan jasmani dan ruhani, mensucikan lahir dan bathin agar bisa menjadi manusia mulia (insan kamil) yang mendapatkan keridhoan Allah melalui proses fana dan kasyaf.
Oleh karena melalui proses fana dan kasyaf maka tasawuf disebut juga sebagai mistikisme Islam.  Kata mistik sendiri berasal dari kata myen dalam bahasa Yunani, ada kaitannya dengan kata misteri yang artinya “menutup mata” atau terlindung di dalam rahasia.  Tersirat di dalamnya ada suasana, kekudusan dan kekhusuan dalam upaya menangkap Rahasia Tuhan melalui disiplin spiritual yang ketat dan sunguh-sungguh (Schimmel, 1981).
Menurut Al Ghazali untuk bisa makripat kepada Dzat ada tiga tahap :
  1. Bersihkan Hati … Yaitu : mohon ampunan dan kasih sayang Allah, sabar, ikhlas dan pasrah. Hati harus bersih, karena hati merupakan pintu masuk ke alam ghoib.  Pintu hati akan terbuka bila sudah bersih.
  2. Istirahatkan pikiran … Yaitu melalui kontemplasi, melalui dzikirullah.
  3. Mencapai fana dan kasyaf… melalui iluminasi.  Mencapai fana, ego kita lebur, larut, menyatu dengan alam, terbebas dari ruang dan waktu, terbebas dari pengkotakkan duniawi, baqo dalam Tuhan, akhirnya mencapai kasyaf yaitu terbukanya tabir…

Yang disebut meditasi itu apa??? Meditasi adalah dzikirullah… Meditasi adalah hening, mengosongkan pikiran sambil dalam hati mengulang-ngulang nama Tuhan.  Saat meditasi-dzikir ada Cahaya dalam bathin. Tuhan memperlihatkan Cahayanya.

Bersambung : TUNTUNAN MEDITASI   Dengan ber- DZIKIR - bag  8

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berikan komentar anda, like, G+, Tweeter atau apapun yang bisa meningkatkan mutu tulisan dan lebih bermanfaat bagi orang banyak.
semua komentar pasti akan di balas. Salam Rahayu!!