KATA PENGANTAR
Dalam situasi negeri kita yang serba terpuruk ini,
telah terjadi juga krisis etika dan krisis moral bangsa. Bangsa Indonesia telah
kehilangan pigur kepemimipinan, baik kepemimpinan nasional maupun kepemimpinan
spiritual. Memang benar bahwa kefakiran akan mendekatkan diri kita kepada
kekafiran.
Wajar bila dalam situasi dan kondisi seperti ini banyak orang
berusaha mencari ketenangan dan kedamaian dengan caranya masing-masing.
Banyak orang yang berani membayar mahal untuk mendapatkan ketenangan dan
kedamaian ini. Tidak heran bila meditasi dianggap sebagai suatu yang
menjanjikan. Walaupun telah banyak buku-buku serta kaset-kaset tentang
tata cara meditasi yang beredar di pasaran, namun melalui tulisan ini kita
mencoba menyusun dan membahasnya dari sudut pandangan Al Qur’an dan Sunah
Rosulullah serta memperbandingkannya dengan ajaran agama lain yang bukan agama
Islam kemudian hasil akhirnya bagaimana menurut fakta ilmiahnya.
Walaupun
penulis bukan pakarnya, namun dengan segala keterbatasannya dan segala kekurangannya
mencoba menulis blog ini sebagai tuntunan praktis bagi siapapun yang ingin
kembali mendekatkan diri kepada Ilahi Robbi. Tentu saja hasilnya akan
lebih baik bila kita juga dibimbing oleh seorang guru yang sudah tercerahkan.
Namun jangan ragu dan jangan takut untuk mencoba berlatih sendiri selama kita
tetap berpegang pada Al Qur’an dan Sunah… Laa ilaha ilallah adalah
benteng-Ku, barang siapa yang memasukinya, maka dia berada dalam
perlindungan-Ku ( Hadits Qudsi )
Bersambung : TUNTUNAN MEDITASI Dengan ber- DZIKIR - bag 2
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Berikan komentar anda, like, G+, Tweeter atau apapun yang bisa meningkatkan mutu tulisan dan lebih bermanfaat bagi orang banyak.
semua komentar pasti akan di balas. Salam Rahayu!!